Surga DariNya
Ilustrasi seorang anak / Foto: Pexels.com / Bess Hamiti |
Ketika kakiku terasa nyeri sehabis merapal, ia membopongku. Rasanya ia sangat khawatir dengan keadaanku, "Hati-hati ya Nda. Pegangan tembok Nda.. biar tidak jatuh." "Sini kakak bantu ya Nda." Sambil memegang tangan kiriku. Kata demi kata terus terngiang di telingaku. Adegan demi adegan kehawatirannya terus merasuki benakku.
Ohhh Omar... engkau adalah pahlawanku. Engkau adalah permata hatiku yang tak mampu kuungkap betapa cintanya aku padamu Nak.
Ohhh Omar.... namun kini aku tahu.... Tuhan telah menitipkanmu padaku, inilah jawaban-Nya. Engkau adalah teman dikala kesendirianku melanda. Dikala nakhodaku pergi mencari rezeki. Engkaulah pahlawanku...
Oh anakku maafkan aku yang dulu buta akan hadirmu.
Ohh Omar... dirimu begitu tulus Nak, senantiasa dirimu membuat kristal-kristal ini membasahi pipiku. Bukan karena ulah jenakamu namun karena ulah empatimu yang begitu besar.
Nak... aku tak peduli engkau belum mampu menghafal warna. Namun, yang kutahu dirimu mampu mengetahui warna hatiku... Nak... aku tak peduli dirimu belum cerdik berhitung. Namun yang kutahu dirimu mampu berbagi harta.
Nak... aku tak peduli dirimu belum cerdas mengeja huruf. Namun, yang kutahu dirimu cerdas mengolah emosi.
Ohhh Omar, teruslah tumbuh menjadi sosok beradab, tumbuhlah menjadi sosok bermpati. Kelak permaisurimu akan beruntung ketika memilikimu. Kelak, aku pun akan bahagia karena telah memiliki surga dari-Nya.
Komentar
Posting Komentar